AMBON, BABETO.ID – Wakil Ketua Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, Bidang Politik dan Kebijakan Publik, Wandri Makassar menilai pernyataan Anggota DPRD Maluku, Fraksi PDIP, Alhidayat Wajo tidak penting untuk ditangapi.
“Alah itu (Alhidayat Wajo) bela bosnya (Benhur Watubun) saja itu, tidak penting untuk ditanggapi” kata Wandri, saat ditanya mengenai pernyataan Alhidayat Wajo tentang rencana peminjaman anggaran SMI 1,5 Triliun.
Diketahui bahwa Alhidayat Wajo menangapi pernyataan Pemuda Muhammadiyah terkait pernyataan Benhur Watubun merupakan pendapat bersama.
Sementara Pemuda Muhammadiyah Maluku, melalui Bidang Politik dan Kebijakan Publik, meminta Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa untuk tidak mendengar pendapat Ketua DPRD Maluku, Banhur Watubun.
“Jadi saya kira santai saja, penolakan itu biasa itu pendapat pribadi dia, kebutuhan masyarakat dan daerah ini lebih penting dari pada pendapat pribadi Benhur,” ucapnya.
Wandri mengatakan kalau hanya troma masa lalu, terus menjadi ketakutan dimasa kini, itu berarti daerah ini tidak akan maju.
“Kita ini harus keluar dari zona nyaman, untuk membangun daerah ini. Apa saja yang bisa kita lakukan mari sama-sama kita mendukung, jangan saling menjatuhkan,” ucapnya.
Bagi Wandri, Gubernur Hendrik merupakan gubernur dengan sejuta pengalaman, Politisi, Pengacara, pernah di DPR RI, sekarang gubernur dia.
“Apalagi yang mau kita ragukan dengan komitmen Gubernur Hendrik. Saya kira keputusan ini juga keputusan yang saya kira bagi pak Hendrik adalah keputusan yang dilematis. Tapi ini adalah solusi terbaik bagi pembangunan daerah,” ungkapnya.
Jadi Wandri mengajak untuk semua kader Pemuda Muhammadiyah mendukung kebijakan Gubernur Hendrik, karna ini menjadi keputusan dan sikap Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku.***














Komentar