oleh

Kepemimpinan Baru Agus Suparmanto Harapan Kebangkitan PPP Menuju Pemilu 2029/2030

AMBON, BABETO.ID – Terpilihnya H. Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP bukan sekadar pergantian pucuk pimpinan, melainkan momentum penting untuk menentukan arah masa depan partai berlambang Ka’bah ini.

Di tengah turbulensi politik dan menurunnya suara partai dalam beberapa pemilu terakhir, kehadiran Agus memberi harapan akan lahirnya energi baru bagi PPP.

PPP tidak lagi bisa berpuas diri dengan nostalgia masa lalu. Era politik kini menuntut kerja nyata, inovasi narasi, dan strategi yang terukur.

Konsolidasi internal adalah syarat mutlak: membangun struktur dari pusat hingga akar rumput, menyatukan faksi-faksi, dan menghidupkan kembali militansi kader.

Tanpa itu, PPP hanya akan menjadi penonton dalam kontestasi besar 2029/2030, ujar Ketua Komunitas Pela Gandong Hary Mansa, di Ambon, Selasa (30/9/2025).

Menurut Hary, Agus Suparmanto datang dengan latar belakang pengalaman politik dan jejaring ekonomi yang kuat.

Itu bisa menjadi modal penting jika dikelola dengan visi yang jelas : menjadikan PPP sebagai rumah politik Islam moderat yung inklusif, bukan sekadar simbol, tetapi gerakan nyata membela kepentingan rakyat kecil.

Generasi muda pun menanti pembaruan. Jika PPP ingin relevan, maka program kaderisasi harus menyentuh mereka: mahasiswa, aktivis, hingga komunitas digital yang hari ini menjadi pusat percakapan publik.

Politik lama yang kaku dan birokratis harus diganti dengan pendekatan kreatif, terbuka, dan responsif terhadap isu zaman-mulai dari ekonomi digital, lingkungan, hingga kesejahteraan sosial, ujarny.

Pemilu 2029/2030 masih lima tahun lebih, tetapi waktu itu bisa menjadi sia-sia bila tidak dimanfaatkan sejak sekarang.

Kepemimpinan Agus Suparmanto akan diuji mampukah ia menyatukan PPP, membangun mesin partai yang solid, dan melahirkan narasi politik yang menyentuh hati rakyat?

PPP butuh kebangkitan, dan itu hanya mungkin jika langkah-langkah awal segera dilakukan dengan disiplin dan keseriusan.

Terpilihnya Agus Suparmanto harus dimaknai bukan sekadar aklamasi politik, tetapi titik balik sejarah untuk mengembalikan PPP ke panggung utama politik nasional.***

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *