SBB, BABETO.ID – Pemerhati hutan, Dodi mengingatkan tentang dampak kerusakan hutan yang mengakibatkan dusun Ani tenggelam diterjang Banjir.
“Sampai saat ini banjir tak kunjung redah, banjir yang terjadi mengakibatkan puluhan rumah warga terendam air,” kata Dodi, via WhatsApp, pada Rabu (21/5).

Dengan tegas, Dodi mengatakan bahwa banjir yang terjadi di akibatkan kerusakan / penambangan hutan yang di lakukan oleh oknum – oknum masyarakatan olas yang tidak bertanggung jawab.

Dan Pemerintah Daerah (Pemda) terkait Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang bertanggung jawab penuh atas kerusakan hutan.
Mereka hanya diam dan melakukan pembiaran. Masyrakat dusun Ani sangat menyesal akibat lambat dan lalai menyelesaikan persolan ini.

Dari Pemda terkait dalam hal ini BKSDA maka dari itu memintah agar balai BKSDA Provinsi Maluku agar segara mengevaluasi kinerja balai BKSDA Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), yang di nilai gagal dalam menjalangkan tugas dan fungsinya.
“Kami masyarakat dusun Ani, memintah kepda bupati agar segara memanggil Kepala Desa Lokki dan BPD karena di nilai tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan,” tutupnya.***
Komentar