BABETO.ID – Apa itu Revolusi dan apa itu Perubahan?. Pertama, Revolusi bertujuan untuk menciptakan masyarakat sempurna. sedangan perubahan atau Reformasi, bertujuan untuk menciptakan masyarakat lebih baik dari sebelumnya atau hari kemarin.
Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (HR. Al Hakim).
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri agar lebih baik pada masa depan. (Surat AR Ra’d, ayat 11)
Sementara kalau bicara tentang Perubahan dan Revolusi sudah barang tentu ada yang ingin berubah secara ektrim dan ada yang sekedar lebih baik saja, yang penting ingin berubah atau orang lama asal sadar saja suda cukup.
Namun kalau Menurut Antonio Gramsci, seorang ilmuan dan politisi, dari Italia, tentang Revolusi, ia berkata bahwa kita tidak pernah menjadi konservatif, sekalipun dalam rezim sosialis; kita merindukan berseminya revolusi, bukan fakta yang mekanis.
Revolusi sendiri bisa terjadi di mana-mana, karna dasar dari keingin revolusi yang ingin berubah secara cepat dan total, tidak mau ada yang harus bersekongkol sana sini. Mau berubah harus total, tidak ada yang harus main mata.
Sementara berbicara Revolusi sendiri kita sering di bawah ke Revolusi di Rusia, di Turki, di Mesir, di Francis, dan masi banyak lagi. Kalau Revolusi Francis, menurut Gramsci bisa di bilang gagal bahkan hinga Napaleon Bonaparte berkuasa.
Karna setelah menang Revolusi, menumbangkan Raja Luis XVI, malah kepemimpinan makin kacau balau, hinga akhirnya di pegang oleh Napaleon Bonaparte. Kepemimpinan Napaleon, juga sering main mata dengan kaum Borjuis sehinga rakyat yang suda ia libatkan dalam Revolusi banyak yang dia tingalkan.
Dari situ lah pemikiran Gramsci tentang Fase Bomapartisme dimana Revolusi gagal itu karena setelah menang, orang-orang yang berjuang bersama di tingalkan oleh pemimpin Revolusi.
Rakyat yang suda berkorban, membantu Revolusi malah pempinpin Revolusi main mata dengan para Borjuis untuk melangengkan kekuasaan dirinya. Demi kekuasaan, cita-cita besar untuk merubah secara total, hilang tanpa ada rasa kasihan.***
Penulis : Rimbo Bugis (Ketua Umum PRM)
Komentar