SBB, BABETO.ID – Klaim bahwa Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Asri Arman layak menerima penghargaan atas penyelesaian konflik dengan PT Spice Islands Maluku (SIM) dinilai sebagai aib kepemimpinan, bukan prestasi.
Pemuda SBB, Mario Kakisina, menegaskan konflik tersebut tak pernah diselesaikan oleh Bupati, melainkan berlarut hingga akhirnya Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa turun tangan pada 14 Agustus 2025.
“Jadi kalau betul Bupati yang menyelesaikan, mengapa Gubernur sampai harus turun tangan? Faktanya masalah ini tak mampu ditangani di kabupaten. Jadi klaim penghargaan itu memalukan,” tegas Mario, kepada wartawan, Minggu (17/8/2025).
Ia menilai kebijakan Bupati justru memperkeruh keadaan, mulai dari penangguhan aktivitas PT SIM hingga memicu blokade warga serta ancaman hengkangnya investor senilai Rp600 miliar.
“Yang patut diapresiasi justru masyarakat yang sabar memperjuangkan haknya, serta Gubernur Maluku yang berinisiatif menengahi konflik. Kalau klaim ini diterima, yang dipertontonkan bukan prestasi, melainkan aib kepemimpinan daerah,” pungkasnya.***
Komentar