MALUKU, BABETO.ID – Gubernur Maluku, Hendrick Lewerissa, menegaskan, apapun konflik yang terjadi harus segera dihentikan. Pemerintah Daerah tidak akan tinggal diam.
Dia juga sangat prihatin dengan adanya konflik yang terjadi di wilayah binaannya. Sehingga dia mengajak semua pihak untuk sama-sama menhentikan jika ada konflik.
“Konflik yang terjadi merupakan tanggung jawab kita semua,” cetusnya, disela-sela diskusi publik dengan tema “Mengatasi Akar Konflik dengan Semangat Hidup Orang Basudara” yang digelar di salah satu stasiun TV Nasional di Maluku, Rabu (7/5).
Pemerintah, lanjut Lewerissa, akan selalu hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, serta membangun kembali permukiman yang rusak.
Dia menyarankan, bila ada tindakan yang melanggar hukum, segera laporkan ke pihak yang berwajib. Jangan ambil tindakan kekerasan yang dapat merugikan orang lain.
Hal serupa juga disampaikan Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Tambunan. Ditempat yang sama, Kapolda mmeinta masyarakat agar tidak main hakim sendiri dan menyerukan agar segala bentuk gangguan kamtibmas segera dilaporkan kepada aparat.
“Jangan ada lagi kekerasan dibalas kekerasan. Kita akan dirikan pos keamanan gabungan TNI-Polri di wilayah rawan. Tapi sebesar apa pun pos itu, tanpa kesadaran masyarakat untuk damai, semuanya akan sia-sia,” tegasnya.
Sementara itu, Brigjen TNI Julius Jolly Sauwa mengajak masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai kekeluargaan dan semangat orang basudara yang menjadi ruh masyarakat Maluku.
“Tidak ada agama yang membenarkan membalas kejahatan dengan kejahatan. Mari kita serahkan semua pada proses hukum dan percayakan penanganan pada TNI-Polri,” ujarnya.***
Komentar