AMBON, BABETO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon tetap mengikuti penerapan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat. 17 program prioritas Walikota dan Wakil Walikota juga dipastikan tetap jalan.
Walikota, Bodewin M. Wattimena menjelaskan, efisiensi anggaran hanya berlaku pada belanja-belanja yang tidak begitu berkaitan terhadap kepentingan atau kebutuhan masyarakat.
Seperti efisiensi terhadap anggaran perjalanan dinas, belanja Alat Tulis Kantor (ATK), pengadaan rapat, seminar, maupun Focus Group Discussion (FGD), dan lainnya.
“Efisiensi dilakukan pada belanja-belanja tertentu dan secara teknis, jajaran Pemkot sudah melakukan langkah efisiensi. Untuk itu nanti tinggal kita lihat.” jelas Walikota, belum lama ini.
Sementara 17 program prioritas bicara soal kepentingan dan kebutuhan masyarakat di Ibukota Provinsi Maluku. Sehingga harusnya tidak boleh ada efisiensi anggaran.
Didalam program prioritas tersebut, diantaranya ada peningkatan akses air bersih, pengelolaan sampah, pengurangan kemacetan, perbaikan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja, serta pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM.
“Jadi untuk program-program kegiatan untuk kepentingan rakyat yang menyentuh kebutuhan masyarakat itu tidak dilakukan efisiensi,” tegas Walikota Ambon yang ke-16 itu.
Pada prinsipnya, lanjut Walikota, sesuai dengan arahan Presiden RI. Prabowo Subuanto, kepentingan rakyat harus tetap jalan, tidak boleh terhambat gegara efisiensi anggaran.
“Yang kita efisiensi adalah belanja-belanja yang tidak dilaksanakan, pun tidak banyak berpengaruh untuk kepentingan masyarakat,” cetusnya.
Wattimena menambahkan, jika ada pengurangan anggaran di satu sisi, maka disisi lain pihaknya bisa memanfaatkan itu untuk membangun kota bertajuk manise ini.
“Jadi ada pengurangan di satu sisi tapi disisi lain kita bisa manfaatkan untuk membangun kota ini, membangun infrastruktur, dan juga kebutuhan masyarakat yang lain,” pungkasnya. ***