oleh

Jelajahi Keindahan Selat Valentine di Pulau Buano

-Pariwisata-16 Dilihat

SBB, BABETO.ID – Jelajahi keindahan selat Valentine di Pulau Buano, Kecamatan, Waisala, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.

Meskipun sekarang lagi terkenal Sasi Pantai (Pelarangan Adat), dengan pemasangan Kain Merah oleh bapak Kepala Dati Tamalene, yang merupakan tokoh adat dari Nuru Na’ani (Soa Tamalene).

Itu salah satu soa dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Desa Buano Utara, dimana secara tegas melakukan penolakan terhadap penamaan adat Selat Valentine dengan sebutan “Selat Halawane”.

Doc. Selat Valentine Pulau Buano

Menurut catatan sejarah nenek moyang dari Nuru Na’ani (Soa Tamalene), bahwa Selat Pulau Buano atau lebih dikenal dengan selat Valentine merupakan tempat sakral.

Dulu pernah disinggahi oleh pasukan tentara Belanda dimana dahulunya dikenal selat tersebut dikenal dengan nama adat HAITE JARZAT ataua LAUT MUKJIZAT, namun oleh Tentara Belanda tentara Belanda laut tersebut di sebut Selat Valentine hingga sekarang.

Doc. Selat Valentine Pulau Buano

Karna keindahan yang menakjubkan itu selat Valentine menjadi destinasi wisata unggulan di Pulau Pua atau Pulau Buano, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. 

Terdapat cerita yang melegenda di sekitar masyarakat lokal. Katanya, selat tersebut merupakan salah satu Negeri Pertama yang ditinggali Henaolu dan dipimpin Latu Halawane.

Kuburan tua dan beberapa peninggalan sejarah bekas Negeri Halawane dapat pengunjung temukan di sana.

Doc. Selat Valentine Pulau Buano

Tempat itu memiliki letak geografis yang cukup unik membuat kondisi air dalam Selat Valentine menjadi tenang seperti sebuah danau yang tak memiliki gelombang. Padahal arus air disekitar Pulau Buano diketahui sering bergelombang.

Wisatawan di Selat Valantine bisa berenang dan bermain wahana air dengan aman. Bahkan, Anda diperbolehkan untuk menyelam dan menengok kehidupan bawah laut Selat Valentine.

Doc. Selat Valentine Pulau Buano

Daya tarik utama Selat Valentine adalah jajaran gunung dan perbukitan serta tebing-tebing batu yang berdiri kokoh seolah penjaga perbatasan antara daratan dengan laut.

Air di selat Valentine yang sangat biru dan jernih tidak pernah gagal menghipnotis pengunjung agar mau menceburkan diri. Hamparan pasirnya pun putih dan halus.

Selain berwisata bahari, pengunjung dapat mendaki Gunung Haulisi’i dan memanjakan mata dengan keindahan Selat Valentine dari ketinggian atau bisa juga menikmati kehidupan di dusun nelayan seperti Dusun Huhua.

Jika beruntung, maka Anda akan bertemu dengan burung endemik Selat Valentine yakni Kehicap Buano yang hanya muncul dengan ritual khusus.

Untuk sampai ke Selat Valentine Anda dapat berangkat dari jantung Kota Piru menuju pelabuhan laut di Dusun Pelita Jaya, Masika Jaya, Desa Waisala, maupun Desa Soleh.

Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan air seperti Jonson, Kapal Kayu yang dapat disewa dengan biaya 1 hingga 2 juta rupiah.

Meski belum ada fasilitas pendukung seperti penginapan, masyarakat lokal Pulau Buano sangat ramah.

Kedatangan wisatawan akan selalu disambut dengan baik dan hangat. Mereka juga menjadikan rumahnya sebagai Homestay untuk tempat berstrahat.***

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *