JAKARTA, BABETO.ID – Video dugaan Walikota Tual, Akhmad Yani Renuat sawer Dj Una di salah satu kelab malam di Jakarta baru-baru ini heboh di media sosial.
Hal itu kemudian memicu sorotan publik. Salah satunya datang dari mahasiswa Tual di Jakarta. Mereka dikabarkan berencana akan melakukan aksi demontrasi terkait video viral Walikota Tual Sawer Dj Una.
Namun rencana aksi demo tersebut di larang keras oleh Ketua DPP Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Umar Key Ohoitenan. Hal ini terlihat dalam postingan video pada akun Tiktok @evavpos dilansir media ini, Selasa, 6 Mei 2025.
Dalam postingan video tersebut, Umar Key sedang duduk bersama dua orang pria yang diduga adalah mahasiswa Tual di Jakarta sembari menginterogasi mereka.
“Abang mau tanya sapa yang suruh kamong (kalian) , jawab yang jujur,” tanya Umar.
“Inisiatif katong (kita) sendiri, ” jawab salah seorang mahasiswa berjaket hitam.
“Beta mau tanya kamong, kamong mau demo antua (beliau) karena apa?, ” tanya Umar lagi.
“Lihat dari antua pung video yang viral, antua Sawer Dj mendingan antua sawer mahasiswa yang ada disini,” jawab pria berjaket coklat.
“Kamong pung niat itu stop, bukan hanya katong pung om Walikota Tual, apalagi Bupati Maluku Tenggara, bukan hanya Walikota Tual tapi semua pejabat yang ada di Maluku, baik Gubernur mau dia punya wakil, sampe kepala-kepala dinas, mau siapa saja, jangan demo dong (mereka), kamong urusan dengan beta, “paparnya.
Umar kemudian menyampaikan alasan melarang mahasiswa demo para pejabat di Maluku. Sebab apa yang mereka buat itu urusan privasi pejabat dengan sang Pencipta.
Ia pun meminta mahasiswa harusnya menunjukan kepintarannya dengan membuat konsep untuk disodorkan kepada pemerintah pusat agar diberikan kepada daerah.
“Urusan apa itu urusan dong deng Tuhan, tapi kamong mau tunjukan kamong pung pintar bikin konsep, apa yang harus kita minta dari pusat, pi demo pemerintah pusat untuk berikan sesuatu kepada daerah, ” ujarnya.
Sontak pernyataan Umar Key tersebut mengundang reaksi publik dengan beragam komentar.
“Pertanyaan saya 1 bang Umar key kepentingan nya apa sampai menekan mahasiswa kaya begitu, UU saja memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasinya dimuka umum. gas Ade jangan kendor, “tulus @TernateIsland.
” Tual dari dulu begitu” saja tidak ada perkembangan apa” mahasiswa punya hak untuk menyuarakan kenapa harus di larang, “kata @Thyas.
“Ini namanya pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi. Beliau sebenarnya tidak boleh bgtu. Parah kalo tokoh masyarakat model begini, ” tulis @Herlook.
Gimana kota tual dan maluku pada umumnya mau maju kalau seperti ini,,kebebasan bersuara dibungkam seperi ini,”tulis @Anceko. ***