EkonomiHukum

Transisi Politik Pemerintahan Selalu Munculkan Ketegangan, Rakyat Harus Pintar

1 Mins read

AMBON, BABETO.ID – Sekretaris Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, Asyatri Almohdar atau Satri mengatakan transisi politik pemerintahan selalu memunculkan ketegangan.

“Rakyat harus pintar membaca dinamika politik dalam pemerintahan,” kata Satri, saat sambutan membuka Diskusi Publik Pemuda Muhammadiyah Maluku, tentang Ekonomi dan Keamanan pada Sabtu (19/4).

Ia mengatakan bahwa transisi pemerintahan kerap menjadi momen sensitif bagi daerah-daerah dengan keragaman sosial yang tinggi seperti Maluku.

“Konflik komunal, meski bersifat lokal, seringkali memberi dampak luas. Gangguan keamanan memperlambat aktivitas ekonomi, menghambat distribusi logistik, dan menciptakan ketidakpastian bagi dunia usaha,” jelas Almohdar.

Ia menambahkan bahwa dialog ini adalah bagian dari ikhtiar kolektif Pemuda Muhammadiyah untuk membangun ruang kolaboratif lintas sektor, guna merumuskan solusi atas berbagai persoalan daerah.

“Kita tidak sedang mencari siapa yang salah, tetapi ingin mengajak semua elemen untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan memperkuat fondasi ekonomi daerah,” ujarnya.

Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk menganalisis peran strategis intelijen dalam deteksi dan pencegahan konflik, sekaligus menyusun rekomendasi konkret yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan daerah.

Menutup sambutannya, Almohdar mengajak seluruh elemen kepemudaan dan masyarakat sipil yang hadir untuk bersatu dalam semangat persaudaraan.

“Mari kita rajut kembali ikatan sebagai orang bersaudara, dan menatap masa depan Maluku yang damai dan berdaya saing,” ajaknya dengan nada teduh.

Intinya seluruh peserta mewaspadai dinamika sosial pasca-pergantian pemerintahan.

Menurut Almohdar, menurunnya efektivitas kerja kerja mitigasi sebagai sistem deteksi dini memperburuk arus investasi dan logistik, hingga menekan aktivitas usaha di Maluku.

“Kita harus padu langkah agar pembangunan tidak mandek,” jelasnya.

Lebih jauh, Almohdar memaparkan kolaborasi Pemuda Muhammadiyah Maluku dengan Rumah Inspirasi Literasi dan Roemah Beta Kreatif sebagai upaya sinergi lintas sektor.

Baca juga  Pemuda Muhammadiyah Prihatin Terhadap Insiden Konflik Dibeberapa Desa di Maluku

Hasil diskusi direncanakan dijadikan rekomendasi strategis bagi pemerintah daerah dan aparat keamanan, untuk menciptakan iklim investasi stabil sekaligus melindungi masyarakat dari potensi kerusuhan.

Acara kemudian ditutup dengan penandatangan petisi “Rembuk Rasa Orang Saudara” dan penandatanganan petisi bersama—sebuah simbol komitmen kolektif menjaga perdamaian dan memperkuat ekonomi lokal.

Dari lima narasumber yang diundang, Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku tidak hadir tanpa keterangan, sedangkan perwakilan Polresta Pulau Ambon, P. P. Lease, berhalangan akibat persiapan perayaan Paskas Kristus 2025. ***

Related posts
BeritaHukum

KeyNaka Law Firm Resmikan Kantor Baru, Memperkuat Komitmen Terhadap Layanan Hukum Profesional

1 Mins read
TANGSEL, BABETO.ID – KeyNaka Law Firm menggelar acara peresmian kantor barunya yang berlokasi di Jalan Cabe 5 Udik Nomor 17, RT 02/05,…
HukumPemerintahan

Kadis PUPR Dianggap Ciptakan Banyak Masalah, Netizen Minta Gubernur Hendrik Bersihkan Kroni Murad Ismail

1 Mins read
AMBON, BABETO.ID – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ismail Usemahu dianggap ciptakan banyak Masalah. Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa diminta…
EkonomiPemerintahan

Hadiri Rapat Konsinyering, Gubernur Maluku Harap Semoga Membawa Manfaat Untuk Bank Daerah

1 Mins read
JAKARTA, BABETO.ID – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menghadiri rapat konsiyering untuk pembahasan draf perjanjian penyertaan modal, pada Jumaat 25 April 2025. “Ia…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *