Jakarta, BABETO.ID – Gunernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2025-2030, Hendrick Lewerissa dan Abdullah Vanath (HL-AV), tidak bosan-bosanya melakukan gebrakan untuk membangun Maluku yang lebih baik.
Gebrakan pasangan dengan jargon Lawamena ini, merupakan bukti nyata dari tagline mereka, yaitu “Par Maluku pung bae”.
Padahal sesuai jadwal yang sudah ditentukan, mereka akan baru dilantik oleh Presiden, Prabowo Subianto, pada 6 Februari 2024 mendatang.
Diketahui, belum lama ini mereka menemui perwakilan dari Word Bank (Bank Dunia), di Indonesia Stock Exchange ( IDX ) Tower Jakarta, pada Kamis (23/1/2015).
Beberapa point penting, disitu disampaikan HL-AV. Yaitu, keterbatasan fiskal keuangan daerah Maluku merujuk pada kondisi di mana kemampuan Pemerintah Daerah, untuk mengelola dan membiayai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik terbatas dengan beberapa penyebab.
“Antara lain, ketergantungan pada dana transfer pusat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah, belanja Pegawai yang tinggi, ketimpangan fiskal antara Daerah, pembatasan pada akses pembiayaan, dengan keterbatasan fiscal keuangan daerah berdampak pada , terhambatnya pembangunan infrastruktur daerah, kualitas pelayanan public yang rendah terutama sektor Pendidikan, transportasi dan Kesehatan, ketidakmampuan daerah merespon kebutuhan mendesak seperti bencana alam dan lain-lain,” jelas mereka.
Untuk mengatasi keterbasaan tersebut, lanjut dijelaskan, diperlukan strategi seperti peningkatan PAD melalui inovasi pajak dan retribusi, efisiensi belanja daerah, serta penguatan kolaborasi dengan sektor swasta atau melalui skema pembiayaan dengan pihak lain seperti Bank Dunia.
Serta mengharapkan adanya Kerjasama Bank Dunia dengan pemerintah daerah Provinsi Maluku khususnya terkait beberapa program yang melayani kebutuhan dasar Masyarakat Maluku seperti Transportasi laut, Air bersih, Penanganan Sampah dan sanitasi atau air limbah.
Selain itu, Bank Dunia bisa melakukan study kelayakan terhadap proyek proyek yang potensi dibiayai oleh dana hibah Bank Dunia di Provinsi Maluku.
Hal yang disampaikan HL-AV ini, disambut baik World Bank Team. Mereka juga diapresiasi karena melakukan gerakan cepat dalam berinisiasi melakukan koordinasi dengan Bank Dunia dalam hal bantuan pembiayaan Infrastruktur dasar Masyarakat.
Work Bank Team menjelaskan, Bank Dunia menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan di negara-negara anggota, termasuk Indonesia seperti yang telah dilakukan di beberapa provinsi antara lain, penanganan Air bersih dan stunting di Papua,Perlindungan Mangrove di Sumatera Utara, Pembangunan Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan masih ada lagi.
“Namun, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu proyek dapat didanai, antara lain, proyek harus sesuai dengan tujuan Pembangunan berkelanjutan serta Fokus pada pengurangan kemiskinan, pertumbuhan inklusif, dan keberlanjutan lingkungan, penyusunan proposal proyek yang komprehensif, termasuk studi kelayakan teknis, ekonomi, lingkungan, dan sosial, dokumen proyek harus menjelaskan tujuan, dampak, rencana pelaksanaan, dan manfaatnya, proyek harus mematuhi kebijakan perlindungan lingkungan dan sosial Bank Dunia (Environmental and Social Framework/ESF), akan segera mengagendakan jadwal kunjungan ke Maluku Pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernuar yang baru,” lanjut Work Bank Team.
Sekedar tahu, turut hadir dalam pertemua ini, selain HL-AV, Pj Gubernur Maluku, Kulwinder Singh Rao (Lead Transport Specialis), Vikas Choudary (Program Leader for Sustainable Development), Aldian (senior Transport Engineer), dan Irma Magdalena Setiono (Senior water supply & sanitasion specialist). ***