oleh

Tak Produktif Lagi, Kakisina: Gubernur Segera Ganti Jais Ely dari Kadis Pariwisata

MALUKU, BABETO.ID – Maraknya hilang kepercayaan publik dan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat di Maluku, bukan sekedar lemahnya sumber daya manusia (SDM) dalam birokrasi, tapi lemahnya implementasi visi gubernur sebagai kepala pemerintahan justeru terletak pada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), sebagai figur yang bertanggung jawab atas pelaksana teknis dan program kerja pemerintah.

Polemik Finalis Miss Youth Indonesia, Efrita Trifena Lamerkabel tidak bisa dilihat sebagai lemahnya fungsi komunikasi, tetapi kegagalan dari Dinas Pariwisata (Dispar) dalam mendorong potensi sumber daya manusia pada level nasional, serta lemahnya pelayanan publik.

Saat Jais Elly menjabat sebagai Kadis Pariwisata Maluku, justru menyalahkan Efrita yang tak mau bangun komunikasi dengan Pemprov Maluku. Alibi Jais keliru. Tanpa perhitungan. Berita yang diturunkan media online TribunAmbon.com mendapat reaksi keras. Publik marah. Berbagai fakta dibuka.

Sedangkan pihak keluarga sudah berkomunikasi dengan pihak dinas Terkait menyangkut pendanaan Efrita kok di bilang tidak komunikasi, pimpinan OPD Semacam ini yang tidak mau di salahkan karena jabatan harus segera di basmi.

Jangan hanya karna kegagalan Jais elly berdampak pada kepercayaan publik pemerintahan yang di pimpin oleh HL-AV ini kan konyol namanya.

Dengan tekat mengharumkan nama Maluku pada Jang nasional Efrita harus terbang Jakarta menggunakan pesawat Hercules milik TNI adalah bentuk kepasrahan ketika upaya keluarga mendapat dukungan dari Pemprov di tolak oleh Dinas yang dipimpin Jais Elly.

Apresiasi jais Elly kepada Lanud pattimura wujud nyata kegagalan OPD yang di pimpinnya terlihat framing Jais Elly justeru menambah ketidak percayaan terhadap pengelolaan birokrasi Maluku dalam mewujudkan Sapta Cita yang diusung Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa.

Bagi saya , problem Miss Youth menjadi kegagalan dari seorang Jais Elly selaku Kepala OPD yang membangun citra positif pemerintahan dan kepercayaan publik terhadap visi peningkatan pelayanan publik yang tertuang dalam Sapta Cita LAWAMENA.

Gubernur harus ambil sikap soal hal ini, pelayanan buruk yang berefek dan birokrasi amburadul semacam ini harus dibersihkan secara cepat. Ini menyangkut dengan prestasi anak daerah yang harus dilihat, bagaimana daerah mau maju sedangkan prestasi anak bangsa di matikan.

 

Oleh: Mario Kakisina (Aktivis Senior) 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *