MALUKU, BABETO.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku merespon pernyataan Satuan Kerja (Satker) 1 Seram melalui salah satu media online lokal yang menyebutkan bahwa persoalan jalan lintas Seram Piru – Taniwel masih dalam tahapan penilitian untuk mengetahui penyebab patahan pada daerah tersebut.
Dalil yang disampaikan oleh Satker 1 justru semakin menimbulkan persoalan baru. Sebab jalan lintas Piru – Taniwel mengalami kerusakan sejak tahun 2017 hingga 2018, namun BPJN melalui Satker 1 masih beralibi dalam tahapan penilitian ini adalah sesuatu yang sangat lucu, kata fungsionaris DPD KNPI Maluku Jovandri kepada media ini di Ambon, Senin (21/4/2025).
Juvandri menuturkan sejak 2017 sampai 2018 jalan tersebut selalu menjadi keluhan masyarakat di wilayah tersebut, sementara pihak BPJN masih tetap beralasan masih dalam penilitian untuk memastikan penyebab terjadinya patahan jalan itu, sehingga menjadi rekomendasi kepada badan perencanaan untuk ditindak lanjuti.
“Sudah berapa tahun penilitian itu dilakukan sebab anggaran untuk penelitian itu juga cukup besar sementara hasilnya nihil, sehingga patut diduga ada apa dibalik semua ini.”tanya Jovandri
Ia mengatakan ruas simpang pelita jaya sampai ke mornateng 14 Km dari Desa Kawa hingga sampai di wilayah air Lamasi daerah kerusakan itu sering memakan korban juga, dan beberapa tahun terakhir jalan tersebut tidak pernah diperbaiki.
“Kalau Satker 1 Seram menyampaikan bahwa jalan itu masih butuh penelitian lantas selama ini BPJN dimana?. Justru BPJN harus hadir untuk bisa melakukan riset agar dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat, bukan memberikan alasan yang membingungkan publik, penilitian dilakukan bertahun – tahun tidak menemukan solusi penyelesaian itu sesuatu yang aneh.”, kesalnya.
Untuk itu Juvandri meminta agar Satker 1 Seram patut dievaluasi sebab kinerjanya tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
“Kita semua tahu bahwa di era ini jalan menjadi sarana sangat penting karena berhubungan dengan aktivitas masyarakat, bagaimana ekonomi rakyat bisa tumbuh berkembang dengan baik sementara kondisi infrastruktur jalan tidak mendukung dengan baik”, ujarnya.
Dirinya juga menegaskan kepada pihak BPJN terutama Satker 1 Seram jangan memberikan alasan yang justru membuat publik SBB bingung karena dengan alasan penelitian jalan sebagai bahan untuk BPJN.
“Jangan sampai penelitian ini hanya sebuah alasan untuk menghindari persoalan sebab alasan tersebut selalu disampaikan tiap tahun jika jalan tersebut mengalami kerusakan, dengan dana penelitian yang besar tetapi justru tidak melahirkan solusi yang cerdas dan tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat di daerah Piru – Taniwel”, pungkasnya. ***