oleh

MIRIS! Finalist EA Tahun 2025 Asal Malteng Ini Diabaikan Bupati dan Para Kadis di Pemprov, Justru Dapat Atensi Gubernur

AMBON, BABETO.ID – Finalist Entrepreneurship Award (EA) IX tahun 2025 asal Universitas dr. Djar Wattiheluw, Maluku, Ramadhan Irhami Latuconsina mengungkapkan kekecewaan mendalam kepada sejumlah pejabat di Maluku.

Pasalnya, Latuconsina merupakan salah satu dari 50 tim terbaik yang berhasil lolos tahap desk evaluation dan melangkah ke babak final pada ajang tersebut.

Ajang Entrepreneurship Award (EA) IX Tahun 2025 diketahui melalui proses seleksi yang sangat ketat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah X dan terbuka untuk seluruh mahasiswa perguruan tinggi swasta se-Indonesia.

Kendati, pencapaian Latuconsina tampak miris dan tidak atensi dari sejumlah pejabat di DPRD Maluku Tengah bahkan Bupati Maluku Tengah Zulkarnaen Awat Amir. Akan tetapi, atensi dan apresiasi itu justru didapat Latuconsina dari Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.

Dijelaskan Wandry Makasar, kerabat dari Ramadhan Irhami Latuconsina bahwa upaya komunikasi untuk meminta atensi sudah dilakukan ke sejumlah pejabat di Maluku namun tidak ada respon termasuk Bupati Maluku Tengah.

“Dia itu waktu pertama tidak ada atensi dari pemda Malteng, bahkan anggota-anggota DPR Malteng tidak ada atensi, Bupati Ozan juga tidak respon. Minta atensi ke Jais Ely katanya kosong, ke Sandy Wattimena katanya balon ada uang. Untung Pak Gubernur, lalu beliau sangat bangga ada anak muda yang punya potensi dan di apresiasi, “ujarnya.

Wandri pun meminta agar sejumlah Kepala Dinas yang miskin atensi terhadap potensi anak muda yang ingin memperkenalkan Pariwisata Maluku di kancah Nasional untuk segera di evaluasi.

Finalis Entrepreneurship Award IX tahun 2025, Ramadhan Irhami Latuconsina

Bagaimana bisa terpilih?

Saya terpilih sebagai salah satu finalist dalam ajang Entrepreneurship Award (EA) IX Tahun 2025 melalui proses seleksi yang sangat ketat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LLDIKTI Wilayah X dan terbuka untuk seluruh mahasiswa perguruan tinggi swasta se-Indonesia. Dari total 1.300 tim pendaftar, hanya 50 tim terbaik yang berhasil lolos tahap desk evaluation dan melangkah ke babak final.

Proposal yang saya ajukan berjudul “Eksplorasi Visual Maluku”, sebuah gagasan bisnis yang bergerak di bidang jasa kreatif berbasis teknologi dan pariwisata daerah. Konsepnya menggabungkan pemanfaatan konten modern, kecerdasan buatan (AI), dan potensi wisata Maluku ke dalam satu ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Sebagai mahasiswa Administrasi Bisnis sekaligus pelaku UMKM di Kota Masohi selama kurang lebih lima tahun, saya memadukan teori manajerial, analisis bisnis, serta pengalaman empiris di lapangan dalam penyusunan proposal ini. Hal tersebut menjadi faktor utama yang menguatkan posisi saya hingga bisa menembus tahap nasional.

Faktor pendukung bisa terpilih

Selain aspek akademik dan pengalaman praktis, keberhasilan saya juga didukung oleh semangat kolaborasi dan dedikasi penuh dalam setiap prosesnya.
Saya berangkat dengan tekad untuk menjadikan kreativitas dan inovasi mahasiswa daerah sebagai kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia.

Faktor lain yang menjadi keunggulan adalah keberanian untuk memadukan teknologi dan kearifan lokal, sesuatu yang kini menjadi fokus penting dalam pengembangan wirausaha nasional berbasis digital.

Persiapan yang dilakukan

Dari segi persiapan, saya telah menyiapkan segala aspek dengan baik. Saat ini saya sedang memasuki tahap final preparation untuk keberangkatan menuju Malam Anugerah dan Expo Wirausaha di UPI YPTK Padang. Persiapan tidak hanya sebatas teknis presentasi dan wawancara, tetapi juga strategi promosi, branding, dan kesiapan materi pameran pada expo nanti.

Kapan akan dilaksanakan?

Kegiatan puncak Entrepreneurship Award IX 2025 akan dilaksanakan pada 5–6 November 2025 di Kota Padang, Sumatera Barat. Saya dijadwalkan berangkat pada tanggal 2 November 2025 untuk mengikuti serangkaian agenda seperti expo wirausaha, sesi wawancara, dan malam penganugerahan.

Siapa saja yang terlibat?

Dalam ajang nasional ini, peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia. Namun, kami menjadi satu-satunya peserta yang mewakili LLDIKTI Wilayah XII, yang meliputi Maluku dan Maluku Utara.

Saya didampingi dua rekan yaitu Ichsan Hallauw dan Fardi Ali. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri , sebab dari sekian banyak kampus perguruan tinggi swasta di kawasan timur Indonesia (LLDIKTI XII) hanya kami yang berhasil lolos ke tahap nasional. Oleh karena itu, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menampilkan yang terbaik dan membawa nama Maluku ke tingkat nasional.

Harapan ke depan

Saya berharap ajang Entrepreneurship Award IX 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah nyata dalam membangun ekosistem kewirausahaan mahasiswa yang berkelanjutan.

Besar harapan saya agar Pemerintah Daerah Maluku Tengah dan Pemerintah Provinsi Maluku dapat memberikan perhatian lebih terhadap anak daerah yang berjuang di bidang wirausaha dan inovasi kreatif.

Program ini bukan semata tentang kompetisi, tetapi tentang membangun masa depan ekonomi Maluku yang mandiri, inovatif, dan berbasis teknologi.
Saya ingin membuktikan bahwa anak muda dari pelosok timur Indonesia juga mampu bersaing secara nasional, bahkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain di seluruh negeri.

Penutup

Melalui karya “Eksplorasi Visual Maluku,” saya ingin mengangkat potensi daerah melalui pendekatan kreatif, teknologi, dan kewirausahaan modern. Saya percaya bahwa inovasi lahir dari keterbatasan, dan semangat anak daerah yang tidak menyerah akan menjadi bagian dari sejarah perubahan ekonomi bangsa. ***

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *