AMBON, BABETO.ID – Di tengah maraknya penyebaran hoaks dan konten negatif. Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melakukan kajian upaya TVRI Maluku dalam menangkalnya.
“Kenapa ini kita harus mengetahui karna media lokal memiliki peran strategis sebagai penjaga kebenaran informasi,” kata Laila Hukumahu, salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpatti, saat dikonfirmasi pada Selasa (29/4).
Ia mengatakan bahwa salah satu contohnya adalah TVRI Maluku yang aktif menangkal disinformasi melalui pendekatan multi platform.
Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura tersebut bersama teman-teman meninjau langsung upaya tersebut dalam kunjungan ke stasiun TVRI Maluku di kawasan Gunung Nona, Ambon.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas ujian tengah semester yang bertujuan mengkaji strategi media lokal dalam menghadapi penyebaran hoaks di Maluku, khususnya di Kota Ambon,” ujarnya.
Lanjut Laila bahwa mereka diterima langsung oleh sejumlah staf profesional TVRI Maluku, yakni Eky, Eko, Melky, dan Arni yang masing-masing memiliki bidang tugas berbeda.
“Media lokal seperti TVRI Maluku memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kualitas informasi,” jelasnya.
“Media lokal mampu memberikan perspektif yang lebih dekat dengan masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk lebih memahami isu-isu lokal secara lebih mendalam,” tuturnya.
Laila juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan media dalam melawan penyebaran hoaks.
“Kami sangat apresiasi atas sambutan hangat dari pihak TVRI Maluku. Kami sangat bersyukur bisa diterima dengan baik di TVRI Maluku. Narasumber yang kami temui memberikan wawasan yang sangat berguna dan transparan,” pungkasnya.
Kunjungan ini diharapkan bisa memberikan wawasan lebih mendalam tentang bagaimana media lokal berperan dalam menjaga keakuratan informasi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyaring informasi yang diterima.
Sementara, Melky, salah seorang staf di TVRI Maluku, menjelaskan pentingnya proses verifikasi sebelum suatu berita dipublikasikan.
“Kami sangat berhati-hati dalam menyajikan berita. Setiap informasi yang diterima harus melalui proses pengecekan yang mendalam,” kata Melky.
Melky juga menyoroti pentingnya peran media lokal dalam memberikan klarifikasi terhadap informasi yang beredar.
“Kami bukan hanya menyiarkan berita, tetapi juga berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana cara menyaring informasi yang benar dan mana yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.***