AMBON, BABETO.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, James Thomas Lewakabessy, melepaskan 86 siswa – siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Kota Ambon akan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di dunia usaha dan industri.
Pelepasan siswa PKL di Kota Ambon dan siswa PKL di Jepang ini Lewekabessy berharap SMK Muhammadiyah Ambon Harus Memperkuat Kerjasama Dengan Dunia Usaha

Doc. SMK Muhammadiyah Ambon
Pelepasan siswa PKL tersebut yang berlangsung di SMK Muhammadiyah Kota Ambon, Wara, pada Rabu (25/6)
Hadir Pengawasan Pembina SMK Muhammadiyah Ambon, Kepala Sekolah Jafar Sidiq, Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku, Saiful, yang berlangsung di SMK Muhammadiyah Kota Ambon.
Lewakabessy mengatakan bahwa Provinsi Maluku dengan segala potensinya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan zaman.
SMK sebagai lembaga pendidikan vokasi memiliki peran yang sangat strategis dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap kerja.
Kata Lewakabessy, pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Maluku, sehingga lulusan SMK dapat menjadi tulang punggung pembangunan daerah.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, lulusan SMK diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam mengembangkan sektor-sektor unggulan di Provinsi Maluku yang kita cintai, ujarny.
“Kita semua menyadari bahwa pengembangan SMK dihadapkan pada berbagai tantangan,” ujarnya.
Tantangan seperti keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya guru yang kompeten, serta kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Maluku.
Lewakabessy mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satuan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten untuk bekerja sesuai dengan keahliannya.
“Keterserapan lulusan di dunia kerja menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh SMK beserta pemangku kepentingan (stakeholder)”ungkapnya.
Lebih lanjut kata Lewakabessy, Pendidikan. Penguatan keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills) merupakan kunci untuk meningkatkan angka kebekerjaan lulusan SMK.
Pembelajaran langsung di dunia kerja menjadi kebutuhan peserta didik SMK agar dapat mengasah kompetensi dan menguatkan budaya kerja.
Oleh karena itu, penting sekali dibangun kerja sama antara SMK dengan dunia kerja.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik.
Dimana praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan kerja.
Selanjutnya Dalam Pembelajaran yang Rangka Pemulihan kemudian disebut Kurikulum Merdeka, ditetapkan bahwa PKL merupakan salah satu mata pelajaran sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja (termasuk teaching factory).
Pada Kurikulum Merdeka, PKL menjadi mata pelajaran yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik SMK dengan ketentuan sekurang -kurangnya 6 bulan.
Lewakabessy mengajak keluarga besar SMK Muhammadiyah Ambon baik Kepala Sekolah, para guru, siswa/ siswi yang hadir di saat ini untuk selalu tetap meningkatkan mutu dan kompetensi pendidikan
Terlbih khusus bagi guru dalam merancang kurikulum, melaksanakan pembelajaran yang efektif, dan selalu menilai kinerja siswa, ajaknya.
Selain itu, kata Lewakabessy, SMK Muhammadiyah Ambon harus memperkuat kerjasama dengan dunia usaha dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.
Sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri saat ini, apalagi di saat ini SMK Muhammadiyahtelah menambah salah satu Konsentrasi Keahlian baru yakni Teknik Sepeda Motor.
Peningkatan kualitas pendidikan SMK tidak dapat dilakukan secara individual melainkan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara beberbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat
Untuk itu saya berharap melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilaksanakan oleh anak-anak kita ini.
Akan dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menginternalisasi dan menerapkan keterampilannya, tutupnya.***