PANDEGLANG, BABETO.ID — Gedung Serbaguna Syekh Manshur, STKIP Syekh Manshur dipenuhi atmosfer demokrasi pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2025–2026, pada Senin, (22/9/ 2025).
Pemilihan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai semester—terutama semester 3, 5, dan 7 hadir memilih pempinan BEM mereka.
Kegiatan denga tema “Pemilu Mahasiswa Bukan Sekedar Ritual, Saatnya Demokrasi Kritis dan Progresif Berbicara”, itu menjadi panggung penting bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan semangat demokrasi mereka.
Sementara itu untuk calon presiden dan wakil presiden mahasiswa sendiri dari hasil verifikasi berkas dan persyaratan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), hanya ada satu pasangan calon yang dinyatakan lolos sesuai ketentuan.
Pasangan yang dinyatakan lolos yakni Komarudin sebagai Presiden Mahasiswa dan Bagas Agisna sebagai Wakil Presiden Mahasiswa.
Mereka maju sebagai paslon nomor urut 1, secara resmi melawan kotak kosong, setelah beberapa calon lain tidak memenuhi kelengkapan administrasi.
Ketua KPUM, Dandi Ramadhan, menegaskan bahwa seluruh proses berjalan transparan dan sesuai regulasi.
“Kami melakukan seleksi dengan objektif. Hanya satu pasangan calon yang memenuhi seluruh persyaratan administratif,” jelasnya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, pasangan Komarudin–Bagas berhasil meraih kemenangan mutlak atas kotak kosong, yang secara otomatis menetapkan mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa STKIP Syekh Manshur periode 2025–2026.
Dalam pidato kemenangannya, Komarudin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh mahasiswa.
“Kemenangan ini adalah amanah. Kami tidak hanya membawa janji, tapi akan bekerja untuk perubahan yang nyata,” ujarnya.
BEM harus menjadi rumah bersama bagi seluruh mahasiswa, tempat suara-suara kritis dan ide-ide progresif bisa tumbuh.
Dengan partisipasi aktif mahasiswa, penyelenggaraan yang jujur dan terbuka, Pemira kali ini menjadi tonggak penting dalam membangun budaya demokrasi yang sehat di lingkungan kampus.***
Komentar