AMBON, BABETO.ID – Kapal nelayan mengalami mati mesin di perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misol. 11 orang nelayan berhasil diselamatkan Tim SAR Gabungan perairan Raja Ampat, Kamis (22/5/2025).
Diketahui bahw sebelas orang nelayan yang hilang tersebut yakni; Bakrie Renleow (56), Sarjono Katmas (56), Samsudin Reunbun (56),
Abu Bakar Renleow (53), Arobi Bugis (52), Jais Reunbun (52), Rustam Badduking (52), Edorala (40), Abdul Kadir Pakalesi (30), Hamid Bugis (45), Ardiansyah Munandar (28).
Pada tanggal 8 Mei Kapal ikan tersebut diketahui bertolak dari Desa Pasanea, Kabupaten Maluku Tengah tujuan Desa Aduwei dan Waigama Pulau Misol, Kabupaten Raja Ampat.
Saat perjalanan pulang pada tanggal 16 Mei kapal mengalami kerusakan mesin.
Unit Siaga SAR Bula yang menerima informasi laka laut tersebut sekitar pukul 10.00 WIT, kemudian dikerahkan menuju lokasi kejadian dengan koordinat duga 2°20’26.99 S – 129°0’40.32″ E, jarak -+ 102 Nm, Heading 297,17° arah Barat Laut dari USS Bula.
Tujuh jam perjalan menuju koordinat duga, sekitar pukul 17.47 WIT Tim SAR Gabungan berhasil menemukan kapal naas tersebut dengan kondisi seluruh penumpang dalam keadaan selamat, dan seluruh korban dievakuasi menuju Desa Pasanea Kabupaten Maluku Tengah.
Pada pukul 21.57 WIT, Tim SAR Gabungan serta seluruh korban tiba di Desa Pasanea dan korban diserahkan kepada pihak keluarga.
Kepala Basarnas Ambon Muhammad Arafah mengatakan, kapal nelayan tersebut diketahui mengalami kerusakan mesin saat perjalanan pulang menuju Desa Pasanea. Akibat insiden tersebut kapal terombang-ambing dan hanyut selama enam hari lamanya.
Setelah berhasil menghubungi keluarga kemudian OPS SAR oleh Tim SAR Gabungan seluruh korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Unsur yang terlibat, Basarnas,
Polairud, dan Masyarakat. Dengan ditemukannya korban makan OPS SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur Potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing.***