JAKARTA, BABETO.ID – Kepemimpinan Hendrik Lewerissa (HL) sebagai Gubernur Maluku bisa dianggap masih seumur jagung atau sekitar lima bulan lebih usai resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 20 Februari 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta.
Namun, mereka yang belum puas dicurigai masih belum menerima hal tersebut. Sebab nafsu dan kebencian menutupi isi kepala. Sehingga tuduhan negatif dan sejumlah isu miring diarahkan kepadanya.
Bagi penulis, ini merupakan kecacatan dalam berfikir. Atau meminjam bahasa salah satu kawan yakni ‘onani intelektual’. Pasalnya, HL bukan pesulap atau jin dalam cerita-cerita dongen yang tinggal minta langsung dikabulkan. Beda jauh bro.
HL adalah manusia biasa yang sedang berhati-hati dalam menata dan berbenah segala bentuk kompleks permasalahan yang terjadi di Maluku.
Perlu dipahami, sebelum dan setelah HL menjabat, Maluku telah dihadapkan dengan berbagai krisis. Mulai dari krisis anggaran, kejahatan moral alias dugaan korupsi dan berbagai masalah kebobrokan birokrasi di dinas-dinas prioritas seperti, dinas pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan umum (PU).
Bahwa upaya fitnah berkedok kritik yang dimainkan segelintir orang atau sengaja diciptakan bukan tanpa alasan. Mereka telah kehilangan arah dan tujuan, bahkan berpotensi rusak parah. Ditambah lagi, setok dapur diduga makin berkurang, sehingga terganggu fsikis dan mentalnya.
Hal ini tentu berbahaya bagi mereka sendiri dan keluarga. Sebab posisi mereka sebagai pemain lama dalam kekuasaan telah berganti. Ruang untuk terlibat dalam pengambilan kebijakan dan proyek telah dikunci. Mau makan apa? Lapar pastinya. Tapi begitulah lapar membuat mereka ribut bukan makan. Eh tapi mau makan emang setok masih ada? Kira-kira begitu inti permasalahannya.
Perlu dipahami, HL adalah pemimpin yang dipilih rakyat Maluku hampir 50 persen. Kerjanya pun diperuntukan untuk kepentingan rakyat. Bukan individu atau kolega.
Tak hanya itu, HL memilih jalan kerja yang sunyi, dengan keteguhan untuk tidak korup, tidak transaksional, dan tidak sembarangan menggunakan anggaran. Semua langkah diambil berdasarkan prinsip efisiensi dan akuntabilitas.
Satu waktu pada sebuah siaran YouTube, HL mengatakan bahwa pesan Presiden Prabowo kepadanya ialah jadilah kepala daerah untuk rakyat. Jangan sampai korupsi. Kalimat itu ia tanamkan dalam kehidupannya.
Tak sampai disitu, parahnya lagi belakangan muncul narasi HL harus mundur dari jabatan Gubernur yang ramai kita ketahui. Namun narasi ini sangat lucu dan tidak berdasar. Tapi ya sudahlah, kemampuan mereka cuma segitu. Jadi jangan heran.
Lebih lanjut, bagi penulis akan sangat ambigu, bila masih seumur jagung HL menjabat sebagai orang nomor satu di tanah para raja-raja. Namun dinarasikan tidak pro rakyat dan tidak prioritaskan kepentingan publik.
Memaksa HL mempertanggungjawabkan hasil kerjanya selama 100 hari sama seperti memaksa balita umur 6 bulan untuk berjalan. Tidak mungkinlah. masa adalah balita 6 bulan langsung berjalan. Handeike.
Penulis ingatkan bahwa HL sebagai mantan petarung politik di Senayan tidak anti terhadap kritik publik. Ia sangat-sangat welcome terhadap kritik. Namun, ada tapinya, kritik harus berbasis pada data dan bisa dipertanggungjawabkan. Itulah kalimat yang sering disampaikan bapak beranak empat itu ke kawan-kawan media.
Tapi faktanya berbeda di lapangan. Narasi yang dimainkan oleh segelintir orang hanya untuk menggiring opini publik berbasis pada opini negatif dan ketidaksukaan. Sehingga penulis berharap agar masyarakat jangan sampai termakan dan terbuai dengan mainan isu yang sengaja digemborkan.
Gunakan akal sehat dan tetap tenang menunggu hasil kerja Lewerissa-Vanath bukan pada 100 atau 1000 hari kerja, tapi periode mereka menjabat dalam lima tahun ke depan. Kalau ke belakang itu mantan kemarin.
Selain itu, slogan Par Maluku Pung Bae, bagi penulis adalah sebuah harapan Maluku bangkit dari segala keterpurukan dan ketertinggalan. Tinggal bagaimana kita saja menilai dari sisi mananya.
Terakhir, penulis mau tegaskan kembali bila lapar tenang lalu makan bukan berisik, HL tetap kerja untuk kepentingan rakyat. Semoga upulata’ala berikan berkat. Hormate.
Opini ditulis oleh Meme Bhiken usai makan sukun gula.
Komentar