AMBON, BABETO.ID – Di balik denyut pasar dan deru sirene darurat, Kota Ambon menghadirkan dua tantangan utama yang tak pernah jauh dari keseharian: inflasi dan bencana.
Namun bagi Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, keduanya bukan alasan untuk pasrah, melainkan pemicu untuk bertindak lebih cepat dan lebih tanggap.
Dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku yang digelar Selasa (24/6) di Hotel Santika, Ambon, Wattimena tampil lugas. Ia membawa data, strategi, dan komitmen politik yang nyata.
Ia mengawali paparannya dengan kabar baik: inflasi di Kota Ambon yang sempat naik pada Maret-April, kini mulai melandai.
Per Mei, inflasi tahunan tercatat di angka 1,98% (year-on-year), sementara inflasi bulanan turun ke 0,8% (month-to-month). Angka-angka itu bukan kebetulan.
“Langkah-langkah pengendalian kami lakukan bukan hanya responsif, tetapi juga preventif,” tegasnya.
Pemerintah Kota rutin menggelar operasi pasar dan Gerakan Pangan Murah. Fokusnya jelas: menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan, agar tetap bisa bertahan di tengah fluktuasi harga.
Namun Kota Ambon tidak hanya berperang melawan angka. Di saat yang sama, ancaman bencana alam terus mengintai: banjir, longsor, hingga cuaca ekstrem yang makin sulit diprediksi. Dan di sinilah wajah lain Ambon ditampakkan, sebuah kota yang harus selalu siap siaga.
“Keselamatan warga kota adalah prioritas. Kami tidak bisa menunggu bencana terjadi baru bergerak,” ujar Wattimena.
Ia menegaskan, sistem tanggap darurat telah diperkuat. Dari peringatan dini, posko reaksi cepat, hingga distribusi bantuan yang kini berjalan lebih terukur dan sistematis.
Tak hanya struktural, pendekatan kultural pun digencarkan. Edukasi dan simulasi kebencanaan digelar secara berkala, untuk membentuk warga yang bukan hanya sadar risiko, tapi juga siap bertindak.
Di akhir paparannya, Wattimena tak hanya meminta dukungan, tapi juga menyerukan kolaborasi.
“Kita harus membangun Kota Ambon yang lebih tangguh, lebih siap, dan lebih peduli. Ini bukan kerja satu orang, tapi kerja seluruh warga kota,” pungkasnya.***