AMBON, BABETO.ID – IKA DBC PLUS (Ikatan Keluarga Djalan Baru Jakarta) bersama Yayasan Insan Cerdas Sejahtera Jakarta dan Kementerian Agama Provinsi Maluku kembali menggelar Gerakan Wakaf Al-Qur’an 2025.
Kegiatan yang bertempat di Swiss Belhotel, Ambon, Senin (24/3/2025). Hadir Gubernur, Hendrik Lewerissa, Wakil Gubernur Maluku Abdulla Vanath, Sekertaris Daerah Sadali le, Sekkot Ambon Robby Sapulete, MUI, NU, Muhammadiyah, serta pengurus Yayasan di Kota Ambon.
Untuk memastikan kelancaran kegiatan ini, panitia yang terlibat terdiri dari berbagai elemen yang memiliki kepedulian tinggi terhadap dakwah dan pendidikan Islam.

Doc. Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku hadir di acara Wakaf Al Quran
Hambra Samal penasehat, Musalam Latuconsina selaku panitia pelaksana dan Irwan Nurbi selaku ketua, Ibrahim Tangke sekertaris dan Deitje Ely selaku bendahara.
Gerakan Wakaf Al-Qur’an 2025 ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mencetak generasi Qur’ani yang kuat dan berakhlak mulia, ujar Ketua Panitia kegiatan Irwan Nurbi.
Dengan adanya dukungan dari berbagai elemen masyarakat, kita dapat bersama-sama membangun Maluku sebagai wilayah yang semakin maju dalam pendidikan Islam.
“Mari bersama menebarkan keberkahan dengan berbagi Al-Qur’an bagi generasi penerus Islam”, imbuhnya.
Ini Profil Singkat IKA DBC Plus (Ikatan Keluarga Djalan Baru Jakarta) Dari Ambon, kita bisa melihat bagaimana perantau Maluku tetap terikat erat dengan tanah kelahirannya.
Salah satu wujud nyata dari keterikatan itu adalah IKA DBC PLUS atau Ikatan Keluarga Djalan Baru Jakarta, sebuah paguyuban masyarakat Maluku di Jakarta yang terbentuk dari warga Djalan Baru, Kota Ambon, dan sekitarnya, serta para simpatisannya.
Sejak berdiri pada tahun 2015, organisasi ini bukan sekadar komunitas biasa, tetapi menjadi jembatan silaturahmi yang erat antara perantau dan kampung halaman mereka.
IKA DBC PLUS tumbuh dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang tinggi, baik terhadap sesama perantau di Jakarta maupun terhadap masyarakat di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya.
Mereka tidak hanya berkumpul untuk menjaga hubungan kekeluargaan, tetapi juga berkontribusi dalam berbagai aksi sosial dan pembangunan daerah.
Dari bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan, dukungan pendidikan melalui beasiswa bagi pelajar Maluku, hingga program berbasis dakwah seperti Gerakan Wakaf Al-Qur’an, semuanya menjadi bukti bahwa mereka tetap memikirkan kampung halaman meski berada jauh di rantau.
Sebagai komunitas yang memiliki komitmen tinggi terhadap pembangunan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Maluku, IKA DBC PLUS aktif menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, serta pemerintah daerah.
Mereka memahami bahwa membangun Maluku bukan hanya tugas mereka yang tinggal di sini, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk mereka yang kini hidup dan bekerja di luar daerah.
Dari Jakarta, mereka bekerja dan bergerak. Dari Ambon, kita menyaksikan hasilnya. IKA DBC PLUS adalah bukti bahwa perantau Maluku tidak pernah benar-benar pergi—mereka selalu membawa tanah kelahirannya dalam hati, dan lewat kepedulian serta aksi nyata, mereka selalu ‘pulang’ dengan cara mereka sendiri.***