oleh

Gubernur Hendrik Disambut Rakyat Dengan Hangat di Pasar Timur Dobo

-Pemerintahan-276 Dilihat

ARU, BABETO.ID – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, disambut rakyat dengan senyum hangat di Pasar Timur Dobo, Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, pada Kamis (18/9/2025).

Kedatangan Hendrik di Pasar Timur Dobo untuk menyapa rakyat, saat agenda kunjungan kerjanya ke kabupaten dengan julukan “Kota Pantai Cantik” tersebut.

Gubernur tidak langsung menuju forum resmi pemerintahan, melainkan memilih menyusuri jalanan menuju Pasar Timur, jantung ekonomi rakyat kecil, tempat denyut kehidupan sehari-hari terasa nyata.

Didampingi Bupati Kepulauan Aru, Timotius Kaidel, Gubernur Lewerissa melambaikan tangan, menyapa satu per satu pedagang di pasar.

Pedagang yang kaget sekaligus bahagia dengan kehadiran pemimpin daerah mereka semua mulai memeluk dan senyum tak lepas dari wajah mereka, seakan ingin mengatakan bahwa Gubernur Hendrik sebagai sahabat rakyat.

“Bapak, selamat datang di Kabupaten Kepulauan Aru, Tuhan memberkati Bapak,” seru seorang pedagang dengan suara bergetar namun penuh sukacita.

Sapaan itu disambut hangat gubernur, yang spontan berhenti, berjabat tangan, bahkan tak segan untuk merangkul.

Momen penuh keakraban itu seketika menjadi magnet perhatian. Pedagang dan pembeli yang berada di sekitar pasar berkerumun, mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen langka seorang gubernur yang berjalan menyapa, tertawa, bahkan berfoto bersama rakyatnya.

Gestur sederhana namun penuh makna, membelai kepala seorang pedagang, bahkan memeluk, menjadi simbol nyata bagaimana seorang pemimpin dapat membangun kedekatan dengan rakyat yang dipimpinnya. Tidak ada jarak, tidak ada sekat.

Suasana makin hidup ketika beberapa pedagang melontarkan harapan mereka. “Katong samua dua periode, Bapak!” teriak seorang pedagang sambil tersenyum lebar, disambut tepuk tangan dan sorak riuh warga lainnya. Ungkapan spontan itu menggambarkan kepercayaan dan harapan rakyat agar sosok Hendrik Lewerissa terus melanjutkan pengabdian di periode berikutnya.

Bagi Gubernur, kunjungan mendadak itu bukanlah sekadar agenda seremonial. Ia datang untuk mendengar langsung suara rakyat, melihat dari dekat bagaimana denyut ekonomi masyarakat Aru, dan merasakan atmosfer perjuangan para pedagang kecil yang setiap hari berjuang menopang keluarganya.

Kunjungan ini pun menjadi bukti bahwa kepemimpinan tidak hanya diukur dari podium megah atau rapat resmi, melainkan juga dari keberanian seorang pemimpin untuk berjalan di pasar, menyapa rakyat, mendengarkan keluh kesah mereka, dan meneguhkan tekad bahwa pembangunan Maluku harus berpihak pada rakyat kecil.***

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *