AMBON, BABETO.ID – Dugaan keterlibatan keluarga Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam pengaturan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025 kembali menguat.
Informasi yang dihimpun BABETO.ID pada, Senin (17/11/2025), dari salah satu media lokal Maluku, bahwa anggota keluarga bupati disebut mengatur jalannya tender di Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan.
Dugaan itu diungkapkan oleh seorang oknum jaksa di Ambon yang menyebut tiga nama, Iksan Sambo, Plt Ke0ala LPSE La Bastian dan satu kerabat lain dari Kendari.
“Saat itu beta tanya dia (red-sambo) ose (kamu) telibat dalam proyek itu lai, lalu dia bilang (iyo beta lai),” kata Jaksa tersebut.
Diketahui bahwa oknum jaksa tersebut juga perna bertugas di Kejaksaan Negeri Seram Bagian Barat (SBB).
Klaim ini diperkuat oleh pengakuan seorang ASN Pemda SBB yang belum mau namanya disebut, yang sebelumnya telah menyuarakan persoalan serupa.
Menurut ASN tersebut, sedikitnya lima proyek air bersih serta satu proyek di Dinas Kesehatan diduga diatur oleh keluarga bupati. Lebih buruk lagi, intervensi terhadap panitia dan pejabat teknis diduga dilakukan secara langsung.
“Katong ditekan, kalau tidak ikut dia pung mau, proyek bisa dibatalkan,” ungkap ASN itu merujuk pada dugaan tekanan dari Iksan Sambo dan Kepala LPSE, Bastian. Dalam pesan WhatsAppnya yang di terima, salah satu wartawan media lokal, pada Rabu (02/07/2025).
Sumber ASN tersebut bahkan mengingatkan bahwa kabupaten ini bukan milik pribadi, tetapi milik seluruh masyarakat SBB. Ia juga menyebutkan, sedikitnya ada lima paket proyek yang digarap keluarga Bupati.
“Lima proyek itu yakni, air bersih Desa Buano Selatan, air bersih Desa Manusa, air bersih Desa Waesala, air bersih Desa Sole air bersih Desa Tuniwara, air bersih Desa Iha dan ada juga paket proyek yang sekarang lagi ditenderkan di Dinas Kesehatan yang diatur oleh Iksan Sambo dan Bastian,” tutupnya.***
Komentar