AMBON, BABETO.ID – Konflik terjadi secara beruntun di kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku, mimta Kapolri Jendral Listio Sigit Prabowo, copot Kapolres AKBP Hardi Meladi Kadir.
“Kapolres Maluku Tengah tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” kata Ketua Pemuda LIRA Maluku, Salim Rumakefing, via watsapp, pada Jumaat (4/4).
Ia mengatakan bahwa situasi keamanan di Kabupaten Malteng menjadi sorotan tajam. Menyusul rentetan konflik sosial yang terjadi di sejumlah wilayah.
“Kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi. Namun, kami tidak melihat adanya langkah pencegahan yang sigap dan sistematis dari pihak kepolisian, khususnya dari polres. Ini sangat mengecewakan,” ujar Rumakefing
Ia menambahkan, konflik antarwarga yang kembali terjadi menandakan lemahnya pengawasan serta minimnya deteksi dini yang seharusnya menjadi bagian integral dari tugas aparat kepolisian
“Jika sudah terjadi satu konflik, mestinya Kapolres langsung memerintahkan jajarannya di seluruh Polsek untuk monitoring dan antisipasi. Jangan menunggu sampai ada korban jiwa baru bertindak. Ini soal nyawa dan ketenteraman masyarakat,” ujarnya.
Dalam satu pekan terakhir, dua insiden berdarah mengguncang Malteng seperti bentrokan antara warga Desa Tulehu dan Tial, Kecamatan Salahutu yang menewaskan satu orang.
Dan sekarang bentrok antara Desa Sawai dan Rumaolat Masihulan, Kecamatan Seram Utara yang merenggut nyawa seorang anggota kepolisian serta melukai beberapa warga lainnya.
“Ini bukan hanya persoalan konflik biasa. Ini mencerminkan kegagalan sistem pengamanan wilayah. Maka kami minta Kapolda dan Kapolri untuk segera mengevaluasi dan mencopot Kapolres Maluku Tengah dari jabatannya,” tegas Rumakefing.
Ia menilai bahwa keberadaan Satuan Tugas (Satgas) dan satuan pengamanan lainnya seharusnya dimanfaatkan secara optimal untuk mengontrol situasi di masyarakat, bukan sekadar bertindak saat konflik telah terjadi.
“Kami tidak punya niat lain selain ingin menjaga perdamaian dan stabilitas di negeri ini, khususnya di Kabupaten Maluku Tengah. Ini adalah bentuk komitmen kami sebagai anak negeri untuk memastikan Maluku tetap damai,” ucap Rumakefing.***