MALTENG, BABETO.ID – Bupati Maluku Tengah (Malteng) Zulkarnain Awat Amir atau Ozan tidak tangani sampah. Saatnya kecamatan Leihitu dan Salahutu mekar menjadi satu kabupaten baru.
Dilansir dari akun tiktok @babeto.id, pada Sabtu (24/5) tentang pemerintah Malteng apatis tangani sampah di Salahutu, @Mr. Hendro, mengomentari tentang Salahutu dan Leihitu kabupaten baru.
“Wilayah Malteng (Maluku Tengah) terlalu besar dan sudah saatnya Salahutu serta Leihitu menjadi Kabupaten yang baru,” ujarnya.
Diketahui bahwa pemerintah Kabupaten Malteng, terkesan apatis dalam menangani sampah yang ada di Kecamatan Salahutu, tepatnya pada akses keluar masuk masyarakat Negeri Tenga-Tenga.
Jalan yang begitu curam tidak jauh dari destinasi pantai Batu Kuda, Negeri Tulehu, rupanya telah dijadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh beberapa warga sekitar.
Terlihat segala jenis sampah dilempar kesitu. Sampah menggunung dari waktu ke waktu. Padahal curam disitu amat tinggi.
Tapi itu terus menumpuk nyaris menutup akses keluar masuk warga Negeri Tenga-Tenga. Belum lagi baunya yang sangat menyengat.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun silam. Namun seperti belum ada perhatian serius Pemerintah Kabupaten Malteng.
Pasalnya, sudah tidak ada TPA, tempat sampah sementara juga belum dapat disediakan. Hal tersebut kerap membuat warga tidak sadar.
Sehingga sebagian dari mereka dengan sengaja membuang sampah keluarga atau jenis sampah lain di tepi pantai, tanpa memikir nasib para nelayan di sana.
Salah satu warga, pada Kamis (22/5) saat melintas dikawasan itu menyayangkan kondisi ini.
Menurutnya, pantai di sekitar situ sangat cantik, dan bisa menarik wisatawan luar berkunjung. Tapi keindahannya mulai terselimuti kotoran.
“Di Salahutu, mempunyai destinasi pantai yang begitu cantik dan indah. Jadi kalau tidak diperhatikan dan dirawat dengan baik, bisa saja tidak ada wisatawan yang berkunjung kesini,” ujarnya.
Tempat terpisah, Wakil Bupati Kabupaten Malteng, Mario Lawalata, kepada Babeto.Id, di Kantor Kecamatan Salahutu, Selasa (24/4), mengakui tidak ada TPA sampah di Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu.
Bahkan Mario mengatakan, sampai detik ini, belum ada lahan untuk membangun TPA, guna menampung sampah warga Jazirah dan Salahutu. Sehingga perlu dimengerti dan tidak buang sampah sembarangan.
Dia juga menjelaskan, tiga Kecamatan tersebut, memiliki banyak destinasi yang dapat menarik wisatawan datang. Oleh karena itu, Pemerintah Malteng dan Pemerintah Kota Ambon akan bekerja sama terkait masalah ini.
Lanjut dia menjelaskan, sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon. Sehingga, sampah di Kecamatan ini diangkut truk sampah milik Pemerintah Ambon. Sembari mereka melihat lokasi membangun TPA.
Dalam waktu dekat, Mario memastikan, akan ada kontainer atau peti kemas yang disebar di beberapa titik untuk menampung sampah. Dan masyarakat diharapkan untuk nantinya membuang sampah ke situ.
“Nanti dalam waktu dekat akan kita siapkan konteiner sampah untuk warga di Jazirah dan Salahutu. Nanti truk Pemkot yang datang mengangkutnya. Dan dibuang ke TPA milik Kota Ambon,” tutup Mario. ***