MALUT, BABETO.ID – Bendera Republik Maluku Selatan (RMS) berkibar di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara. Polisi kejar pelaku pengibaran bendera tersebut.
Dilansir dari akun tiktok @zul.media.id, pada Sabtu (26/4), terlihat polisi sedang melihat bendera benang raja itu berkibar di atas pohon.
Akun tersebut juga menulis caption di video tersebut bahwa jelang HUT Republik Maluku Selatan (25 April 2025), bendera benang raja berkibar di Halmahera, polisi kejar pelaku.
Dari postingan tersebut lalu mendapat berbagai macam komentar dari para netizen, ada yang mendukung dan ada yang menghujat.
Akun @Madridista, mengatakan bahwa anak kemarin sore nau-nau sejarah mau merdeka, awal mula sejarah Maluku itu karna empat kerajaan Islam di Utara sana (Maluku Utara), yang jadi pertanyaan apakah yang mendirikan RMS itu orng Islam?.
“Jadi hati-hati dengan doktrin, ingat pesan Sultan Nuku,” ujarnya.
Sementara akun @arsa, langsung membalas komentar @Madridista bahwa ale (kamu) terlalu banyak bemimpi, kamu tidak tahu kekuatan besar dari basudara muslim dulu di Negeri Tulehu yang saat itu banyak yang mendukung Maluku badiri sandiri.
“Menikmati hasil alamnya sendiri menjadi tuan di negeri sendiri yang mendukung itu kebanyakan basudara muslim di Tulehu, ada juga sebagian dari kampung lain lagi,” tulisnya.
Akun @Ethan86 menulis bahwa yang asli Maluku pasti menghormati, yang bukan asli Maluku pasti menghujat. Akun @INTEL memempertanyakan akun @Ethan86 bahwa bicara apa beta (saya) Maluku, bukan RMS.
Lanjut akun @Helmi Karibo mengatakan kalau saja Maluku merdeka, negara yang miskin adalah Maluku. Ia mempertanyakan bagaimana cara membangun Maluku ketika sudah merdeka bahkan ia mempertanyakan sumber daya alam apa yang di andalkan untuk membangun Maluku.
Pernyataan akun @HelmiKaribo dijawan oleh akun @HLQN bahwa belum tentu. Negara timur tengah yang cuma kase andalkan minyak saja, sekarang jadi negara kaya.
“Maluku dan Maluku Utara kalau dulu gabung jadi satu negara sapa bilang akan jadi negara miskin,” tegasnya.***