AMBON, BABETO.ID – Diduga pekerjaan Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) di Pulau Buru mangkrak. LSM Koalisi Merah Putih (KMP) akan turun aksi jilid II pada Senin 26 Mei 2025.
“Dengan kondisi pekerjaan di lapangan yang belum kunjung selesai maka kami akan aksi demo jilid dua pada hari Senin tanggal 26 Mei 2025 depan kantor Balai,” kata Koordinator Aksi, Nasarudin Kelian, via WhatsApp pada Sabtu (24/5).
Kelian mengarakan bahwa dari tahun ke tahun Negara melalui Mentri Pekerjaan Umum menggelontorkan anggaran puluhan miliayar kepada BPJN di Maluku.
“Anggaran yang besar itu tidak berbanding lurus dengan kondisi Maluku hari ini. Maluku hari ini masih miskin,” ujarnya.
Oleh sebab itu, KMP Maluku menantang Kepala BPJN Maluku dan Kasatker Wilayah Satu, untuk membuktikan hasil kerja proyek jalan dan jembatan Alih Trase Mako Modan Mohe.
“Kami tantang untuk membuktikan pekerjaan yang dikerjakan pada tahun Anggaran 2023 dan tahun Anggaran 2024, yang diduga hingga saat ini pekerjaan tak kunjung selesai atau mangkrak,” tuturnya.
Pekerjaan Jalan dan Jembatan Alih Mako Modan Mohe, pada tahun anggaran 2023 dan 2024 yang memakan anggaran ratusan miliyar dengan volume pekerjaan yang harus dikerjakan pada pekerjaan tersebut adalah 25 Kilometer.
“Ada juga terdapat tiga buah jembatan yang harus di kerjakan dalam pekerjaan ini seperti Jembatan Wai Teba, Jembatan Wai Rahwain, dan jembatan Waitaier,” terangnya.
Dengan kontrak kerja 15 bulan pekerjaan dan kontrak kerja semestinya berakhir pada bulan Juni tahun 2024. Namun kondisi yang terjadi dilapangan sangat berbanding terbalik
Aksi rencana akan dilaksanakn di Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional dan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku.
Selain itu, dalam waktu dekat KMP Maluku akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi demonstrasi di Kemetrian Pekerjaan Umum dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Kita akan demo juga di Jakarta sekaligus memberikan Laporan resmi berdasarkan data yang kami miliki,” tutupnya.***