PANDEGLANG, BABETO.ID – Unit Kegiatan Mahasiswa Teknologi Informasi dan Komunikasi (UKM TIKOM) STKIP Syekh Manshur menyelenggarakan acara bedah Film Bumi Manusia, pada Minggu (27/4)
Film Bumi Manusia yang diangkat dari novel karya Paramoedya Ananta Toer itu menyoroti tentang Literasi dan Ketimpangan Gender dalam Dunia Kolonial : Studi Tokoh Nyai Ontosoroh

Doc. Foto panitia setelah menyelengarakan kegiatan bedah filem
Diketahui bahwa Tokoh Nyai Ontosoroh, diangap merupakan simbol perempuan tangguh yang berjuang di tengah ketidakadilan kolonial dan patriarki.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang 6 Kampus STKIP Syekh Manshur ini mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa berbagai jurusan.
Habib Ahmad Tarmon, atau yang akrab disapa Ibon Tarmon, selaku Ketua UKM TIKOM, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya mendorong literasi kritis di kalangan mahasiswa.
“Lewat film ini, kita belajar bagaimana literasi bukan hanya soal membaca, tetapi juga tentang kesadaran sosial dan perjuangan identitas, terutama dalam konteks ketidakadilan gender,” kata Ibon saat ditemui usai diskusi.
Tempat yang sama, anggota UKM TIKOM, Akmal, juga menyampaikan pentingnya menghadirkan ruang-ruang diskusi semacam ini di lingkungan kampus.
“Nyai Ontosoroh mengajarkan bahwa pendidikan adalah kunci perlawanan. Kami ingin mahasiswa lebih peka terhadap sejarah, ketimpangan sosial, dan pentingnya membangun kesetaraan di masa kini,” kata Akmal.
Diskusi berjalan dinamis dengan berbagai sudut pandang kritis dari peserta, membahas bagaimana peran perempuan seringkali dipinggirkan dalam konstruksi sejarah kolonial.
Selain pemutaran film, acara juga diisi dengan sesi tanya jawab dan refleksi bersama, menciptakan atmosfer akademik yang hidup dan progresif.
UKM TIKOM berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa, menggabungkan teknologi, literasi, dan kesadaran sosial sebagai pilar utama gerakan mahasiswa.***