SBB, BABETO.ID – Walikelas sudah setor uang Rp. 14 Juta. Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 5 Kairatu belum kasih pakaian sekolah siswa.
“Kerja cuman par makan pancuri saja, anak2 sampe su mau naik kelas delapan ini saja belum par dapa pakaian apa-apa,” kata sumber media ini yang belum mau namanya disebut, pada Kamis (24/4).
Ia menambahkan kalau walikelas sudah stor Rp. 14 juta lebih. Apa pakaian itu belum bisa tercetak.
“Logika saja di mana-mana orang kasih DP saja dong (mereka) sudah order pakiang masa sampe Rp 14 juta, belum-belum lak dan ada satu pakian itu yang DP tukan seng (tidak) masuk akal,” ujarmya.
Lebih lanjut, kata sumber, Kadis sudah singgung kepsek terkait dana bos juga, tetapi kelihatan kepsek tidak menghiraukan apa yang disampaikan oleh kadis Pendidikan SBB tersebut.
“itu sindiran padis tapi seng (tidak) sadar,” cetusnya.
Ada juga guru honor yang dekat dengan Kepsek, waktu tahun lalu dia tahan Mapel prakarya saat anak-anak ujian praktek dibebani satu orang siswa Rp. 50.000, dan itu ada kurang lebih 60 siswa.
“Itu dilakukan dengan perjanjian mau buat taplak meja dengan uang-uang itu nyatanya sampe sekarang ini seng lia taplak meja itu entah kemana dan uang-uang dari anak-anak itu seng tahu guru mapel pake buat apa,” terangnya.
Namun tidak ada bukti sesuai perjanjian mau belikan taplak meja. Selain itu ada juga anak-anak siswa uang cendra mata dimana satu anak rp.100.000.
“Tapi dari guru-guru bersangkutan juga seng tau uang itu pake par apa, seng ada cendra mata apa-apa buat sekolah,” ungkapnya,
Ia meminta untuk dinas pendidikan SBB untuk turun selidiki sidak terkait dana bos SMP Negeri 5 Kairatu karna Kepsek dan bendahara yang selarang ini sangat mencurigakan
“Karna kepsek hanya duduk manis, seakan tidak memilirkan permasalahan yang ada di sekolah. Dia dicurigai ada cari bukti-bukti lama par (untuk) susun RKAS laporan dana bos,” ungkapnya.
Biasanya itu kalau tidak belanja hanya mereka ambil gambar dari internet untuk membuat pelaporan, dan dari masalah kemarin terkait ijazah itu mulai melakukan pembenahan laporan.***