EkonomiHukum

Konflik di Maluku Bukan Murni Terjadi Secara Alami, Mengandung Indikasi di Pelihara

2 Mins read

AMBON, BABETO.ID – Ketua Pemuda Muhammadiyah Maluku, Bidang Kader, Farhan Sunet, menyebut bahwa konflik di Maluku terindikasi bukan murni terjadi secara alami.

“Konflik ini mengandung indikasi by design yang dipelihara oleh fragmentasi kebijakan dan ketimpangan pembangunan,” kata Farhan saat Diskusi Publik Pemuda Muhammadiyah Maluku, pada Sabtu (19/4).

Ia mengatakan kalau kurangnya kehadiran negara, terutama di level lokal, turut memperburuk situasi keamanan.

“Ketidakpuasan terhadap aparat penegak hukum dan minimnya kepercayaan terhadap negara juga menjadi pemicu lahirnya gelombang konflik baru di berbagai wilayah,” ujarnya

Menurutnya, BIN Daerah tidak bisa lagi hanya menjadi institusi pelapor informasi, tetapi harus tampil sebagai eksekutor dalam meredam, menguatka mitigasi benih konflik sosial dan itu tidak dilaksanakan.

“Kinerja intelijen kita stagnan. BIN tidak boleh hanya mendengar dan merekomendasikan secara normatif. Ia harus bertindak cepat, tepat, dan langsung menyentuh akar konflik,” tegas Suneth.

Ia menyampaikan bahwa akan layangkan rekomendasi dialog publik ini kepada PP Pemuda Muhammadiyah serta stakeholder di Maluku. Salah satu pointnya adalah evaluasi Kabinda Maluku.

Forum dialog ini juga menyoroti bahwa tantangan geografis Maluku sebagai daerah kepulauan dengan akses terbatas dan layanan publik yang tidak merata memperbesar potensi eksklusi sosial.

Di sisi lain, potensi adat dan budaya yang masih kuat belum diberdayakan secara maksimal dalam sistem penyelesaian konflik maupun pembangunan.

Dinamika politik lokal pun dinilai tidak membawa perubahan substansial dalam setiap transisi pemerintahan.

Struktur kekuasaan informal masih dominan, dan sistem birokrasi tetap bersandar pada pola-pola lama yang tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat.

“Masyarakat lokal masih merasa asing terhadap kebijakan yang menyangkut hidup mereka sendiri. Ini sangat berbahaya dalam konteks demokrasi,” ujar Suneth.

Baca juga  JIN Minta Ditreskrimsus Polda Maluku Transparansi Atas Kasus Covid-19 Malra

Lebih jauh, Suneth menekankan bahwa keamanan yang tidak stabil berdampak langsung pada stagnasi ekonomi daerah.

Iklim investasi menjadi tidak kondusif, dan proyek strategis seperti Blok Masela pun rawan dimonopoli oleh kekuatan eksternal bila pemerintah daerah tidak bersikap tegas.

“Ketika ekonomi mandek dan keamanan goyah, maka rakyat kecil yang akan paling menderita,” tambahnya.

Isu sosial seperti kekerasan seksual, pelanggaran hak warga, dan lemahnya fungsi advokasi masyarakat sipil juga diangkat sebagai isu penting yang perlu penanganan serius dan tidak normatif.

Lanjut dijelaskan, dinamika forum itu mengerucut pula pada aparat penegak hukum belum cukup kuat dalam memberi rasa keadilan bagi korban konfil sosial, sehingga memicu kemarahan publik dan potensi konflik horizontal.

Sebagai jalan keluar, Pemuda Muhammadiyah merekomendasikan pembentukan tim kecil lintas sektor yang bertugas khusus mendeteksi dan merespons potensi konflik secara cepat dan terkoordinasi.

Selain itu, dorongan percepatan Undang-undang Kepulauan dianggap penting untuk memberikan keadilan pembangunan bagi wilayah seperti Maluku yang selama ini hanya menjadi catatan kaki dalam prioritas nasional.

Pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan infrastruktur dasar, dan distribusi anggaran yang lebih merata menjadi fondasi utama yang harus dibangun.

Generasi muda juga diajak menjadi pelopor dalam menekan negara dan aparat agar lebih bertanggung jawab, adil, dan progresif.

Sebagaimana diketahui, Dialog Publik yang diinisiasi oleh Pemuda Muhammadiyah Maluku ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga titik tolak menuju perubahan strategis.

“Dengan rekomendasi yang jelas dan dorongan moral yang kuat, forum ini menjadi refleksi kolektif bahwa Maluku tidak boleh lagi dibiarkan menjadi korban dari kelalaian negara dan stagnasi kebijakan,” pungkas Suneth.***

Related posts
Hukum

Polda Maluku Didesak Untuk Menahan Nur Mardas

1 Mins read
JAKARTA, BABETO.ID – Pengurus Besar Pergerakan Pelajar Maluku (PB PPM) mendesak Kapolda Maluku untuk segera menahan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Provinsi…
Hukum

PPM Desak Polda Maluku Bongkar Kasus Dugaan Proyek RSUD Haulussy

1 Mins read
AMBON, BABETO.ID – Pengurus Besar Pergerakan Pelajar Maluku (PB PPM) mendesak Kapolda Maluku untuk segera menyelidiki dugaan kasus proyek pembangunan Gedung E…
Hukum

Wakapolda Maluku Berganti ke Brigjen Pol Imam Thobroni

1 Mins read
AMBON, BABETO.ID – Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) Maluku berganti dari Irjen Pol. Samudi, kepada Brigjen Pol. Imam Thobroni. Upacara serah terima…
Power your team with InHype

Add some text to explain benefits of subscripton on your services.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *