SBB, BABETO.ID – Ijazah hilang di SMP Negeri 5 Kairatu. Ketua DPRD kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Andreas Hengky Kolly minta pihak kepolisian periksa semua saksi-saksi termasuk kepala sekolah.
“Periksa semua saksi termasuk kepala sekolah, kalau pun bersalah harus tetap diproses hukum,” kata Kolly via telepon watsapp, pada Sabtu (12/4).
Ia menambahkan kalau kepala sekolah terlibat itu pidana, todak bisa ada yang menghalangi, tetapi misalnya dia tidak terlibat harus dipulihkan nama baknya.
“Jadi masalah ini ada dipihak kepolisian, kepala sekolah juga sudah beberapa kali memberikan keterangan dikepolisian terkait dengan masalah ini,” ujarnya.
Ia menambahkan sebenarnya ada saksi-saksi yang meliaht siapa yang masuk kedalam ruang kepala sekolah.
“Sudah ada saya juga sudah tahu nama-nama saksi yang mengetahui ini, tapi kan kita tidak bisa interfensi hasil kepolisian itu kan jangan. Itu kan dia masi proses dipihak kepolisian,” ujarnya.
Ia meminta untuk menungu nanti hasil kepolisian seperti apa. Karna sudah diketahui ada sekirar tiga orang yang terlihat oleh saksi masuk keruang kepala sekolah
“Jadi harapan saya masalah ini harus ditumtaskan segerah, karna ini masalah nasip orang banyak, anak -anak didik yang ada disana (Kairatu) juga, supaya nanti kalau ada pihak yang terlibat harus diproses hukum,” ujarnya.
Ia menambahkan kalau jangan sampai dipelintir ke kepala sekolahnya, orang tuanya, atau guru-guru nya yang lain, sehinga jangan sampai ada yang dikorbankan dalam hal ini, baik anak didik maupun guru-guru.
“Ini harus diproses hukum, yang terlibat didalam itu harus di ambil tindakan tegas, karna itu kurang ajar, kasi ilang ijazah anak sekolah, saya tidak ada tendensi apa-apa, yang terlibat silahkan di polisikan,” ujarnya
Mengenai kepala sekolah membawa nama ketua DPRD SBB dan kadis pendidikan, ia menambahkan kalau diriya belum mendengar kepala sekolah mengatakan seperti itu.
“Itu kan berita yang katong belum tahu kebenaranya seperti apa, kebenaranya bagimana, apakah benar, karna beta lihat masalah disana itukan komples,” ujarnya.
Ia menambahkan kalau ada kepentingan yang bermain untuk menganti kepala sekolah dan lainsebagainya, sehinga perlu ditelusuri dan lihat secara seimbang, tapi meskipun ada permainan untuk menganti kepala sekolah namun kehilangan ijazah itu harus diselesaikan.***